expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sunday, October 27, 2019

Airmood, Cikal Bakal Reggae Indonesia


Grup band asal Papua Airmood adalah grup band yang berdiri pada era 1980 an. Pada awalnya mereka beraliran musik slow rock. Namun pada perjalanannya, grup musik yang memiliki dua album ini harus terhenti untuk selanjutnya lebih banyak terlibat dengan musisi asal Papua. Bersama Sandy Betay. Robby Wambrauw dan mendiang Boyce Pattipelohy mereka tergabung dalam grup bernama Abresso dan mereka memproduksi lagu-lagu irama reggae dan daerah Papua. 

Bahkan Akon, Robby Wambrauw dan Dicky Mamoribo ikut pula mendukung grup Rio Grime dalam aransemen musik rekaman lagu-lagu daerah.

Ian Gebze gitaris Airmood Band membuat perusahaan Kasuari Enterprise merintis pertunjukan Reggae Nite di Ancol sejak 1988-1990 an. Ian Gebze bekerja sama dengan manajemen Taman Ria Ancol dan sponsor Gudang Garam. Setiap tiga bulan sekali dipentaskan Raggae Night di Ancol. Tampil pula Group Band Delta Lima-lima berisikan grup anak-anak muda Papua di Jakarta juga berirama reggae dan rock. Saat itu musik reggae belum sepopuler sekarang di tanah air termasuk Jakarta.

The Black Company salah satu grup gabungan antara Abresso dan Airmood serta beberapa kali tampil juga di Raggae Nite Ancol. Salah satu cikal bakal bangkitnya musik reggae di Jakarta dan beberapa kali musisi Papua ini show.
Pada 1997 tokoh Papua, Yorris Raweyai memprakarsi klub band asal Papua ini Abresso Band mengisi acara band di Pulau Christmast selama beberapa tahun. Mereka juga mengisi acara misi kebudayaan di Papua New Guinea.

Selanjutnya Grup Airmood Band mulai berkolaborasi dengan musisi Papua dan salah seorang vocalis asal Jamaica bernama Jimmy Ignatio karena bergabung sama anak-anak Papua. Jimmy asal Jamaica ini diberi marga Radongkir jadi kalau show diperkenalkan dengan nama Jimmy Radongkir.

Abreso sendiri berasal dari bahasa suku Atham/Arfak,Manokwary Papua,yang berarti Salam dalam perjalanan karir group ini ternyata mendapat apresiasi tersendiri baik dari komunitas musik tanah air maupun di hati masyarakat Papua khususnya, karena mampu mewakili seni budaya Papua dalam setiap penampilannya.

Bergabungnya Jimmy Ignatio Randongkir menambah nuansa lagu berirama raggae semakin marak dan memakai nama Asian Root. Mereka show keliling Pulau Jawa mempopulerkan musik berirama reggae yang saat itu belum begitu populer di telinga orang-orang Indonesia. Saat ini musik reggae sudah tak asing lagi di telinga orang Indonesia. Musik reggae terus bergema seirama lautan Karibia dan Pasifik di Tanah Papua di penjuru Indonesia. 
(https://rastamaniapapua.blogspot.com/2017/03/band-asal-papua-yang-populerkan) 

No comments:

Post a Comment

Tragedi 2021, Kematian Legenda Reggae Bunny Wailer

2 Maret 2021, legenda reggae Bunny Wailer menghembuskan nafas terakhir. Foto: urbanislandz. Pada musim semi 2021, Nevile O'Riley Livings...