expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Saturday, March 24, 2012

King Tubby

King Tubby (January 28, 1941 – February 6, 1989) adalah seorang Sound Engineering pada Jamaican Electronics. Dia dikenal terutama pada pengaruhnya untuk perkembangan Dub pada tahun 1960 - 1970-an. Lahir dengan nama Osbourne Ruddock, ia banyak melakukan inovasi didalam studio dan tertarik untuk mengembangkan kreatifitas sebagai Mixing Engineer bukan hanya pada komposer dan musisi. Apa yang dia lakukan kemudian terbukti diakui dan banyak berpengaruh pada genre musik pop.

Ia sering disebut sebagai penemu konsep remix, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya produksi Dance and Electronic music. Mikey Dread mengatakan bahwa King Tubby benar-benar mengerti suara dengan menggunakan Science Sense. Dia tahu bagaimana sirkuit elektronik bekerja didalam menghasilkan musik. Itulah mengapa ia bisa melakukan apa yang dia bisa lakukan.


Karir musik King Tubby dimulai pada tahun 1950 seiring meningkatnya kualitas sistem tatasuara di Jamaika yang mudah ditemukan diseluruh Kingston dan berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan. Sebagai tukang reparasi Radio yang berbakat Tubby diminati untuk menangani sebagian besar sistem tata suara di Kingston (sebelum adanya sabotase dari saingan pemilik sound system). Tubby kemudian mendirikan sebuah bengkel listrik di Drumalie Avenue, Kingston. Ia menangani televisi dan radio. Disinilah Tubby memulai membuat amplifier untuk soundsystem lokal.

Pada tahun 1961-1962, ia membuat sendiri pemancar radio. Dari stasiun radio miliknya ia banyak memainkan ska dan Rhythm n Blues. Setelah itu Tubby kemudian membuat sendiri sound system, yang dinamakan Tubbys hometown Hi-Fi. Sound system itulah yang kemudian banyak dipakai karena kualitas suaranya yang tinggi. Tubby menciptakan efek suara Echo dan Reverb sendiri, itulah titik yang penting bagi dirinya.

Hasil produksi King Tubby di tahun 1970 membuat ia menjadi salah satu selebriti terkenal di Jamaika dan membangkitkan minat produsen sound engineer dan musisi diseluruh dunia. Hal tersebut disebabkan karena pengetahuan tentang elektronika diadaptasikan dengan desain peralatan studio sendiri. Kombinasi dari perangkat lama dan teknologi baru dipergunakan untuk menghasilkan studio yg mumpumi. Atmosfer suara yang tepat yang kemudian menjadi merek dagang Tubbys. Dengan menggunakan berbagai efek yang terhubung ke mixernya, Tubbys mampu melakukan percampuran antara instrumen dan vokal yang menciptakan genre musik baru, yaitu Dub.

Tubby merekayasa/ meremix lagu untuk produsen musik papan atas Jamaika, seperti Lee Perry, Bunny Lee, Augustust Pablo yang menampilkan artis seperti  Johnny Clarke, Cornell Campbell, Linval Thompson, Horace Andy, Big Joe, Delroy Wilson, Jah Stitchdan dan banyak lainnya. Pada tahun 1973, ia mulai bisa merekam track vokal kedalam kaset yang dibawa berbagai produsen kepada dirinya.
Pada bagian akhir dekade ini, meskipun King Tubby's memutuskan pensiun, ia terkadang masih melakukan mixing dub dan membimbing artis generasi baru, termasung King Jammy and Scientist. Pada 1980, ia membangun studio yang lebih besar dengan kemampuan yang lebih meningkat. Ia fokus kepada pengelolaan label sendiri seperti Firehouse, Waterhouse and Taurus yang merilis karya Anthony Red Rose, Gula Minnot, Conroy Smith, King Everald, dan musisi populer lainnya. (dari berbagai sumber dan Wikipedia)  

No comments:

Post a Comment

Tragedi 2021, Kematian Legenda Reggae Bunny Wailer

2 Maret 2021, legenda reggae Bunny Wailer menghembuskan nafas terakhir. Foto: urbanislandz. Pada musim semi 2021, Nevile O'Riley Livings...